Fraksi PKB Semarang, Saatnya Pemkot Semarang Mengganti Mobil Dinas dengan Mobil Esemka

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menunjukan mobil Esemka sebagai mobil dinas


PKB KOTA SEMARANG – Mobil esemka telah beredar di masyarakat, semenjak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan peluncuran produk dan fasilitas produksi PT Manufaktur Solo Kreasi (Esemka) di Boyolali.

Bahkan Presiden Joko Widodo berharap masyarakat semakin berminat untuk membeli produk mobil dalam negeri. Tidak terkecuali di Pemerintahan Kota (Pemkot) Semarang. Jumat (31/1/2020) lalu, Wali Kota Semarang mengumumkan pemakaian dua mobil Esemka untuk kendaraan operasional.

Yakni sebagai mobil pengangkut sarana di Badan Layanan Umum (BLU) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.

“Kami mendukung kebijakan Pemkot Semarang membeli mobil Esemka untuk kendaraan operasional pemerintah. Lebih hebat lagi kalau Wali Kota memakai mobil dinas Esemka. Pasti akan ditiru daerah lain,” ujar Ketua Fraksi PKB DPRD.Kota Semarang, Sodri, Selasa (4/2/2020).

Bahkan dia mengusulkan agar mobil Esemka tersebut digunakan sebagai kendaraan dinas di Pemkot Semarang.

“Kebijakan Pemkot Semarang tersebut sangat bagus, sebagai bentuk dukungan kepada karya anak bangsa dan mendorong kemandirian industri mobil nasional. Itu bentuk dukungan kepada karya anak bangsa,” ujarnya.

Menurut Sodri, Pemkot Semarang memiliki anggaran pembelian mobil operasional dengan jumlah besar. Pemerintah harus mendidik warga negara agar mendukung dan bangga memakai mobil Esemka. Maka dari itu, pemerintah harus memberi teladan.

“Jika demikian, mestinya belanja mobil itu diarahkan untuk membeli mobil Esemka. Anggaran belanja mobil di Pemkot Semarang cukup besar. Kami mendorong pembelian Esemka untuk kendaraan dinas,” ungkapnya.

 “Di antaranya mengganti mobil-mobil dinas dengan mobil Esemka. Pemerintah sudah semestinya mengampanyekan kebanggaan memakai produk Esemka. Kalau bukan kita, siapa lagi?,” lanjutnya.

 “Tidak seperti sekarang, kita terjajah karena semuanya dikuasai mobil impor,” pungkas Sodri.




Video pilihan: