Garda Bangsa Bagikan Masker dan Hand Sanitizer dari Rumah ke Rumah

 
Garda Bangsa terjung langsung bagikan masker



PKB KOTA SEMARANG - Ketua Umum (Ketum) Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa Tommy Kurniawan dan Sekretaris DKN Garda Bangsa Odie terjun langsung membagi-bagikankan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat dari rumah ke rumah. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mencegah penyebaran Corona atau Covid 19.

Tommy bersama Tim DKN Garda Bangsa mendatangi perumahan warga di kawasan Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat. Dia mengetuk sejumlah rumah untuk membagikan masker hingga hand sanitizer.

Meskipun pemerintah sudah mengimbau kepada masyarakat untuk beraktivitas di rumah. Namun, kegiatan itu tetap dilakukan Tommy demi memberikan perhatian kepada masyarakat yang belum memiliki masker hingga hand sanitizer.

"Ini adalah yang pertama kali, setelah ini kita akan jalan lagi untuk mengumpulkan, mengetuk pintu hati teman-teman untuk lebih peduli kepada pencegahan virus ini. Setelah itu, kita akan melakukan aksi kembali," kata Ketum DKN Garbda Bangsa itu, Kamis (26/3/2020).


Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI itu mengaku sempat takut apabila ke luar rumah di tengah ancaman Covid 19 ini. Namun, karena tujuannya dirasa baik, maka ia pun memberanikan diri untuk beraktivitas di luar rumah.

"Saya hampir enggak berangkat, saya semalam bilang ke teman-teman, bismillah saya berangkat. Tadi pagi benar-benar berat, apalagi melihat berita tambah banyak yang kena virus," kata Tommy.

Tommy mengaku melakukan sejumlah persiapan sebelum ikut aksi sosial tersebut. Salah satunya dengan minum teh yang dicampur jahe, cengkeh, hingga madu.

"Madu, kebetulan habatussaudah. Udah tuh saya minum dulu, ikhtiar. Mudah-mudahan antibodi saya hari ini lebih kuat lagi ketika nanti mungkin ada virus, langsung mati lah, saya harap begitu. Bismillah aja bismillah," katanya.

Menurut Tommy, ia dan keluarga ingin memeriksa kondisi untuk memastikan ada atau tidaknya virus tersebut di dalam tubuh. Namun, karena antreannya cukup banyak, maka ia mengurungkan rencananya itu.

"Kami mau pengecekan, tapi kelihatannya kami menolak, lebih baik untuk temen-temen tenaga medis, masyarakat, kami akan melakukan check up secara mandiri," katanya.