Terus Bergerak, PKB Kota Semarang Santuni Tukang Cukur Rambut dan Tukang Pijat

Suasana penyerahan paket sembako dari PKB kepada paguyuban pemangkas rambut Madura

PKB KOTA SEMARANG - Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kota Semarang terus menyisir rakyat yang mengalami masalah nafkah karena dampak virus Corona.

Setiap hari sejak pandemi melanda, para pengurus partai milik Nahdlatul Ulama ini mengumpulkan donasi dan memberikannya kepada rakyat miskin. Termasuk "orang miskin baru" karena terdampak wabah Corona.


Hari ini, Kamis, (21/5/2020) DPC PKB Kota Semarang didampingi pengurus DPW PKB Jawa Tengah menyantuni para tukang cukur rambut. Seminggu sebelumnya, menyantuni para tukang pijat. 


Pagi tadi, rombongan PKB menyusuri gang sempit dengan berjalan kaki di Tegal Kangkung, Pedurungan, Semarang, demi menyerahkan amanah kepada para tukang cukur rambut yang berkumpul di rumah Heri Irama, ketua Paguyuban Pangkas Rambut Madura.


"Alhamdulillah, hari ini kami serahkan paket sembako dari ketua umum DPP PKB, Gus Ami alias Cak Imin, kepada para tukang cukur rambut. Melanjutkan aksi kemarin menyapa para tukang pijat," tutur Ketua DPC PKB Kota Semarang Muhammad Mahsun mewakili rombongan PKB.


Mahsun didampingi pengurus DPW PKB Jateng Denny Septiviant, sekretaris DPC PKB Kota Semarang Antoni Yudha Timor dan empat anggota DPRD Kota Semarang. Yaitu M. Sodri, HM Rohaini, Gumilang Febriyansyah, dan Juan Rama.


"Sengaja kami sapa mereka, karena umumnya tidak mendapat bantuan dari pemerintah. Semoga bantuan PKB walaupun kecil, busa sedikit mengurangi beban mereka," lanjut Mahsun.


Heri Irama membalas Mahsun dengan ucapan: "Terima kasih. Matur nuwun Cak Imin. Matur nuwun PKB. Semoga PKB semakin jaya".


Heri didampingi 10 orang pengurus paguyuban Pangkas Rambut Madura mengungkapkan, semua tukang cukur terpukul oleh wabah Covid-19. Pemghasilan menurun drastis dan banyak yang tidak mampu menafkahi keluarganya. 


"Kami benar-benar merasakan dampak wabah ini. Penghasilan kami merosot tajam. Orang-orang pada takut datang. Banyak diantara kami tidak bisa menafkahi keluarganya," ungkap Heri yang anggota paguyubannya berjumlah 150 orang ini.


Pria asal Madura yang telah 30 tahun di Semarang sebagai pemangkas rambut ini menambahkan, anggota paguyubannya yang telah memiliki rumah sendiri, masih bisa tinggal layak. Namun yang masih mengontrak, dan tidak kuat membayar kontrakan, nasibnya jadi seperti tuna wisma. 


"Kami berharap dan berdoa semoga keadaan ini segera sirna. Terima kasih PKB yang peduli kepada kami. Bantuan ini sangat berarti bagi kami," pungkas tokoh yang wajahnya mirip Rhoma Irama ini. (Red)