Soroti Banjir Parah di Kota Semarang, Sodri Minta Pompa Air Dimaksimalkan Kapasitasnya

Anggota DPRD Kota Semarang M Sodri

 

PKB KOTA SEMARANG - Sejak Sabtu hingga Selasa, (6-9/2/2021) beberapa kawasan di Kota Semarang tergenang banjir. Diantaranya di Kecamatan Tugu, Gayamsari, Semarang Utara dan Genuk.

Banjir terparah terjadi di Genuk, genangan airnya mencapai 1,5 meter atau sedada orang dewasa.  

Anggota DPRD Kota Semarang M Sodri meminta pemerintah segera mengupayakan air segera surut dengan mengoperasikan dan memaksimalkan kapasitas dua rumah pompa pengendali banjir di Kali Sringin Genuk dan di Kali Tenggang Gayamsari.

Wakil Rakyat dari Genuk ini menengarai, pompa pengendali banjir tidak beroperasi maksimal. Beberapa rumah pompa, diantaranya di Banjardowo tidak berfunfsi. Sehingga air terus menggenangi kawasan. Aktivitas masyarakat menjadi terganggu. Bahkan kekurangan bahan makanan dan air bersih.

“Baru kali ini banjirnya parah. Genangan mencapai 1,5 meter dan tidak surut hingga empat hari. Akibat pompa pengendali banjir tidak beroperasi maksimal,” tuturnya di kantor DPRD Kota Semarang, Selasa, (9/2/2021).

Sodri meminta Pemerintah Kota Semarang berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat. Khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berwenang menangani masalah tersebut.

Sodri menambahkan, daerah tersebut adalah kawasan hilir dari Semarang bagian timur. Sehingga air mengumpul di kawasan tersebut. Jika tidak segera ditangani, maka akan terjadi banjir besar setiap curah hujan tinggi.
 
Data di Pemerintah Kota Semarang menunjukkan,  terdapat enam rumah pompa di kawasan Semarang bawah dekat Genuk. Yaitu rumah pompa Muara Sringin, Genuk Babon, Pasar Banjardowo, Karangroto, Muara Tenggang dan Pasar Waru. Semua pompa di rumah-rumah pompa itu berfungsi dengan baik, kecuali dua pompa di Muara Sringin yang diduga tidak beroperasi maksimal.

Tahun 2020 Menteri PUPR Basuki Hadimulyono bersama BBWS Pemali Juwana sudah mengganti lima mesin yang rusak di rumah pompa Kali Sringin. Lima pompa itu untuk mendukung Sistem Polder Kali Sringin ntuk pengendalian banjir di Semarang bagian Timur.

Sistem Polder Kali Sringin dirancang dapat menyedot air hingga 10 m3/detik atau 10 ribu liter/detik dengan lima pompa berkapasitas masing-masing 2 ribu liter/detik memompa air ke laut. [.]

Wartawan yang perlu konfirmasi, bisa nemui Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sih Rinaung di kantornya Jalan Madukoro Semarang Barat.